Awalan

Ustadz Adi Hidayat Ungkap Ciri-ciri Orang Baik Menurut Nabi Muhammad SAW

 


Ustadz Adi Hidayat ungkap ciri-ciri orang baik menurut Nabi Muhammad SAW / Instagram.com/@adihidayatofficial

PORTAL JEMBER - Menjadi sebaik-baiknya manusia adalah tujuan utama bagi seorang Muslim.

Tidak ada manusia yang tidak ingin menjadi orang baik. Tidak hanya baik di mata manusia, namun menjadi orang baik dihadapan Allah dan Nabi-Nya.

Setiap manusia tentu ingin menjadi orang yang baik. Karena sejatinya kehidupan akan membaik ketika manusia pun juga memulai kebaikan dari dirinya sendiri terlebih dahulu.

Kebaikan itulah yang akan membantu seseorang meraih ridho Allah Ta'ala. Karena Allah adalah dzat Yang Maha Baik, maka Allah juga mencintai hamba yang baik.

Pada artikel ini membahas tentang ciri-ciri orang baik menurut Nabi Muhammad SAW yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat.

Sebagaimana diketahui, Ustadz Adi Hidayat (UAH) merupakan ulama asal Indonesia yang bisa menguasai isi Al Qur'an beserta letak barisnya.

Bahkan, UAH juga menguasai ilmu hadits dan berbagai kitab agama serta makna maupun posisinya.

Ulama lulusan S2 Islamic Call Collage, Tripoli di Libya ini telah menciptakan berbagai karya tulis dan juga dijadikan tokoh dalam 2 buah buku yang sudah diakui oleh Perpustakaan Nasional.

Halaman:

Sumber: YouTube

Dikutip PORTAL JEMBER dari kanal YouTube Taman Surga TV yang diunggah pada 19 Maret 2017, inilah ciri-ciri orang baik menurut Nabi Muhammad SAW yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat.

Nabi Muhammad SAW memberikan ciri-ciri bagi seseorang yang dikatakan baik menurut pandangan agama.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari No. 71 dan Muslim No. 1037).

Jadi ciri-ciri orang baik menurut Nabi Muhammad SAW adalah orang yang ingin dipahamkan akan urusan agamanya.

Misalnya saja jika seseorang memiliki harta benda dan jumlahnya terus bertambah di rumah, namun belum memahami tuntunan agamanya, tidak bisa membedakan yang baik dengan yang keliru maka dalam pandangan agama belum dikatakan menjadi orang yang baik.

Contoh lainnya adalah seseorang yang mendapatkan kenaikan jabatan di pekerjaannya, tapi disaat yang bersamaan orang tersebut tidak mengerti mana yang sunnah, atau mana yang harus ditinggalkan yang bid'ah, maka dalam pandangan Islam belum juga bisa dikatakan orang yang baik.

Saat Allah SWT menginginkan orang berubah menjadi orang baik, ternyata ciri-cirinya bukan ditambah harta maupun ditingkatkan kedudukan dalam pekerjaannya.

Orang yang baik adalah orang yang mau dibimbinng atau diarahkan untuk lebih dekat kepada agamanya.***

Lihat artikel asli

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel