Arab Saudi Temukan Varian Omicron, DPR Minta RI Pertimbangkan Tunda Keberangkatan Jemaah Umrah
Sebelumnya, jemaah RI diketahui telah siap untuk keberangkatan Umrah pada Desember 2021. Akan tetapi, belum lama ini, Arab Saudi menemukan kasus COVID-19 varian Omicron.
- Dec 7, 2021
WowKeren - Arab Saudi sebelumnya telah memberikan akses kepada calon jemaah Indonesia untuk melaksanakan ibadah Umrah di Tanah Suci. Bahkan Kementerian Agama (Kemenag) menyebut jemaah RI bisa mulai keberangkatan pada awal Desember 2021.
Akan tetapi, kini, Arab Saudi melaporkan kasus COVID-19 baru Omicron. Hal ini lantas membuat Wakil Ketua Komisi VII DPR Ace Hasan Syadzily meminta agar Kemenag mempertimbangkan keberangkatan jemaah RI yang hendak melaksanakan ibadah Umrah di Arab Saudi.
"Tentu kami tetap meminta kepada Kemenag dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mempertimbangkan kemunculan virus COVID-19 varian Omicron," tutur Ace kepada detik.com, Senin (6/12).
Lebih lanjut, Ace menuturkan bahwa akan lebih baik jika rencana keberangkatan jemaah Umrah pada Desember 2021 ditunda apabila varian Omicron semakin menyebar. Hal ini dikarenakan menurutnya, keselamatan umat menjadi prioritas.
"Jika membahayakan bagi keselamatan jemaah, sebaiknya kita menunda kembali rencana penyelenggaraan Umrah ini," papar Ace. "Jangan anggap enteng varian baru ini, kita harus tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan jemaah Umrah."
Ace menambahkan bahwa saat ini, pemerintah masih menjalin komunikasi dengan pihak otoritas Arab Saudi terkait penyelenggaraan Umrah bagi Warga Negara Indonesia (WNI). Ia juga menekankan bahwa penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan percepatan vaksinasi menjadi fokus penting dalam penanganan COVID-19.
"Hingga saat ini, Kemenag dan Kemenkes masih melakukan pembicaraan dengan pihak otoritas Arab Saudi soal penyelenggaraan Umrah bagi WNI," jelas Ace. "Hal yang terpenting sesungguhnya adalah prokes, termasuk soal vaksinasi dan juga soal perkembangan baru virus COVID-19 varian Omicron."
Sementara di Indonesia sendiri, hingga saat ini belum ditemukan adanya varian Omicron. Maka dari itu, pemerintah benar-benar berupaya keras untuk mencegah agar varian Omicron yang disebut memiliki penularang sangat tinggi itu tidak masuk ke Indonesia.