Syekh Ali Jaber Ungkap Dosa Orang Tua kepada Anak, Salah Satu Bahayanya Bisa Menyebabkan Sakit Jiwa
Syekh Ali Jaber ungkap dosa orang tua kepada anak, salah satunya bisa menyebkan sakit jiwa.* /Tangkapan layar YouTube /Muslim - Saluran Dakwah/
PORTAL JEMBER – Syekh Ali Jaber mengungkapkan luar biasa perhatian Islam terhadap pendidikan seorang anak. Bahkan orang tua harus bisa menjaga sikap dan perasaan.
Pasalnya, jika orang tua bertindak dengan tidak baik bisa mempengaruhi pendidikan anak dan hal tersebut termasuk atau bisa mendatangkan dosa.
Tentu sebagai orang tua juga tak ada yang sempurna dan luput dari kesalahan. Karena itu, Syekh Ali Jaber mengingatkan sejumlah dosa yang harus dihindari.
Syekh Ali Jaber mengungkap salah satu dosa orang tua yaitu membandingkan anak dengan orang lain. Bisa dari segi kemampuan, kepandaian, dan lain-lain.
“Ini bahaya bisa menimbulkan kecil hati. Ini juga bisa menimbulkan benci,” ujarnya, dikutip PORTAL JEMBER dari video YouTube Syekh Ali Jaber yang diunggah 14 Oktober 2020.
Menurutnya, orang dewasa yang sudah bisa mengerti maksud dan perkataan orang lain masih bisa tersinggung ketika dibandingkan. Apalagi anak-anak.
Kemudian Syekh Ali Jaber menjelaskan dosa orang tua lainnya yaitu mencintai anak dengan syarat tertentu sesuai dengan kemauan diri mereka sendiri.
Syekh Ali Jaber menekankan orang tua harus mencintai anak tanpa syarat. Keajiban mereka adalah memberikan kasih sayang dan rasa cinta.
Jika orang tua memberikan kasih sayang atau cinta namun bersyarat, anak bisa saja berpaling kepada orang lain karena merasa kurang diperhatikan.
Selain itu, perbuatan dosa yang harus dihindari orang tua adalah menyampaikan informasi salah. Bahkan hal ini dikatakan bisa saja menimbulkan sakit jiwa.
Misalnya, melarang anak menangis dan menekankan laki-laki dilarang menangis. Pernyataan demikian dapat membuat anak selalu menahan kesedihan.
“Biarin dia nangis. Bukan laki-laki tidak boleh nangis. Itu membuat sakit jiwa karena setiap mau nangis dia tahan akibat informasi tidak benar,” tuturnya.
Semakin lama anak menahan sedih dapat menimbulkan beban berat dan akhirnya sakit jiwa. Oleh karena itu, hal ini tak boleh disepelekan orang tua.
“Ini yang lebih bahaya. Kita sering mengancam seperti supaya cepat tidur tapi menyebabkan perasaan tidak baik dalam perasaannya,” tandasnya.***